7 Pemahaman mendasar Konteks "Etika Fotografer"

Memahami konteks Etika Fotografer

Hallo sobat sobat fotografi ;)

Di kesempatan postingan dari saya kali ini, saya akan mencoba memaparkan pentingnya sebuah Etika Fotografer yang harus dipahami dan dipatuhi oleh seorang fotografer.

Kita sebagai manusia yang berpendidikan dan makhluk bersosial pasti tidak akan pernah luput dari sebuah jalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan sesama.

Terutama kita seorang fotografer, sebuah kegiatan dimana kita hobby memotret, yang tentu tidak semua manusia dan obyek tertentu senang untuk kita potret.

Jangan sampai hobby kita membuat orang tidak nyaman, merasa terganggu atau terintimidasi dengan aktifitas memotret kita, apalagi merugikan orang lain secara materi, That's Not Good!

Topik Etika Fotografer ini terkadang kurang diperhatikan oleh beberapa kalangan, dalam sosialisasi dan perbincangan yang biasa para fotografer di bahas pasti soal kamera, lensa, asesoris, pencahayaan dll.

Etika fotografer ini mungkin sebuah topik yang jarang dibahas bahkan belum ada sebuah ketetapan resmi yang diluncurkan, karena hal ini berkaitan dengan sebuah prinsip dan pemahaman naluri adab kita seorang fotografer ketika sedang memotret.
Lantas apa yang mendasari seorang fotografer harus paham Etika ketika memotret?
Menurut versi saya secara mendasar, pemahaman sebuah Etika ini untuk menyesuaikan, jalinan hubungan dan komunikasi.

Jika secara garis besar, bertujuan sebagai pengetahuan adab seorang fotografer ketika memotret untuk mengerti sebuah keadaan, jalinan dan komunikasi yang baik dengan model maupun masyarakat lokal dan peraturan yang berlaku disuatu tempat untuk benar-benar di patuhi.

Seorang fotografer ketika khendak memotret tak luput dari sebuah hubungan sosial maupun sebuah peraturan dari setiap daerah yang kita pijaki, meskipun kita khendak memotret Landscape.
Mengapa?
Memotret landscape pun kita tak luput dari sebuah komunikasi dengan masyarakat sekitar, agar masyarakat tersebut senang membantu kita karena jalin hubungan kita terhadapnya begitu baik, seperti menunjukan lokasi yang indah dsb.

Apalagi, ketika seorang fotografer khendak memotret foto model, hal ini berkaitan dengan seorang wanita.

Etika fotografer ini harus benar-benar diterapkan, cobalah untuk menjalin komunikasi dengan model sebaik mungkin, jangan menyentuh tubuh seorang model ketika mengarahkan, melontarkan kata yang bernada memerintah, buatlah model kita senyaman mungkin di foto oleh fotografernya, karena dengan kenyamanannya pose dan ekspresinya pun akan lepas.


Komunitas fotografi hubting bareng foto model
Sebuah foto hunting bersama foto model disebuah komunitas fotografi

Saya pribadi kurang menyukai sebuah hunting foto model yang terlalu banyak fotografer yang mengeroyok model, hal ini selain membuat model kurang nyaman, kemampuan kita untuk mengasah diri dan menjalin komunikasi dengan model pun bahkan nyaris tak tersentuh sedikitpun.

Untuk lebih jelasnya, langsung saja kita simak beberapa Etika Fotografer yang harus saya sampaikan, antara lain :

1.Patuhi Peraturan Memotret
Patuhilah peraturan memotret
Gambar menunjukan "Dilarang Memotret"

Memotret tidak sepenuhnya sebuah aktifitas yang bebas sesuka hati kita, ada kala sebuah tempat dimana kita dilarang untuk memotret seperti di SPBU, di sebuah Mall dsb.

Hal tersebut pasti memiliki sebuah maksud tertentu apakah demi sebuah keamanan, menganggu kenyamanan dan lain sebagainya.

Patuhilah peraturan yang ada, jangan memotret.

2. Meminta Izin Ketika Akan Memotret
Meminta izin untuk memotret
Izin Memotret

Terkadang kita lupa hal ini, seperti ketika khendak memotret Human Interest, pergi ke sebuah desa memotret kehidupan mereka, cobalah sebelum memotret jalin komunikasi dengan masyarakat lokal tersebut yang akan kita potret dengan meminta izin apakah untuk keperluan dokumentasi, jurnalistik atau komersial.
Kenapa?
Secara tidak langsung, kita telah masuk ke pemukiman mereka bahkan privacy dalam kehidupan mereka, terkadang pula ketika kita memotret mereka tanpa berkomunikasi sebelumnya bisa menjadi sebuah ketidaknyamanan untuk mereka karena kehadiran kita.

Dengan begitu, mereka tidak akan merasa terintimidasi dan terbuka membantu sobat sebagai obyek sobat dalam foto.

3. Patuhi Penggunaan Flash
Patuhilah penggunaan flash

Flash kamera memancarkan cahaya yang sangat silau dan kilat, hal ini bagi sebagian orang adalah sebuah hal cukup menggangu dan sobat bisa ditegur oleh orang tersebut.

Cobalah perhatikan apakah layak Flash untuk digunakan dan perhatikan apakah diperbolehkan atau tidak memotret menggunakan Flash.

4. Hormatilah Seorang Model.
Menghormati seorang model

Seperti yang sudah saya jelaskan diatas sebelumnya, hormatilah seorang model yang sobat potret, baik yang sudah dikenal akrab maupun masih tahap berkenalan dengan model.

Jalinlah hubungan yang baik dengannya baik secara komunikasi dan sosialisasi.

5. Memotret Obyek Yang Mengandung Unsur "Disturbing Picture".
Memotret foto "Disturbing Picture"

Mungkin Etika ini lebih diperuntukan seorang fotografer jurnalis untuk benar-benar dipatuhi, karena berhubungan dengan sesuatu yang mengerikan untuk dijadikan sebuah foto.

Ketika seorang fotografer memotret sebuah kejadian kecelakaan dengan si korban yang terluka, kemudian dibidik kamera, jika memang perlu untuk di publikasikan, khendaklah untuk mengkaburkan/blur bagian yang terluka tersebut, jika tidak maka foto tidak akan diterima oleh media cetak dan akan mendapat hujatan miring dari pembaca.

Karena tidak semua orang mampu melihat sesuatu yang menurutnya mengerikan untuk dilihat.

6. Berhentilah Memotret Jika Keadaan Tidak Memungkinkan

Berhenti memotret jika keadaan tidak memungkinkan


Berhentilah memotret jika kegiatan memotret sobat mengganggu sebuah aktifitas atau ketertiban.

Jangan sampai kita mendapat teguran karena kegiatan memotret kita menggangu aktifitas obyek yang akan kita foto.

Apakah hal tersebut karena kita membuat mereka merasa canggung, menghambat ketertiban atau lain sebagainya.

Alangkah baiknya kita mengerti lebih awal bahwa kegiatan memotret kita menggangu, dan kita segera berhenti untuk memotret.

7. Melanggar Hak Pribadi Orang Lain.
Melanggar hak pribadi


Sebuah kegiatan memotret yang tidak TERPUJI, jika seorang fotografer memotret seseorang atas Aib atau sesuatu yang tertutup dari seseorang tersebut lalu di publikasikan pada masyarakat luas.

Jika itu memang benar terjadi, seseorang tersebut berhak untuk menuntut seorang fotografer tersebut ke jalur hukum untuk mendapat tindakan pidana berat sesuai peraturan Undang-Undang No 40 Tahun 1999.

Terutama Etika ini harus di pahami dan di patuhi oleh fotografer jurnalis maupun media cetak.

Karena media cetak harus berhati-hati dalam memilih foto yang telah dikirimkan oleh fotografer jurnalis.

Apakah foto tersebut mengandung Aib orang lain yang tidak boleh disebarluaskan, apakah mengandung unsur pornografi, atau sesuatu yang tidak terpuji lainnya.

Demikian pemahaman mengenai Etika Fotografer yang bisa saya sampaikan.

Catatan :

Jadilah seorang fotografer yang sejati, dimana kita hanya MAMPU menekan Tombol Shutter atas kepatuhan kita sebagai seorang fotografer pada Etika-etika fotografer sebagai PEGANGAN yang melekat di dalam hati. Salah satu karya foto terbaik adalah dimana kepatuhan kita ditanamkan dalam foto tersebut.

Semoga bermanfaat.


Download
7 Pemahaman mendasar Konteks "Etika Fotografer"

11 Responses to "7 Pemahaman mendasar Konteks "Etika Fotografer" "

  1. Bener banget tuh gan... Harus dipraktekin

    ReplyDelete
  2. infonya sangat bermanfaat banget gan nice

    ReplyDelete
  3. Bener Tuh Etika nya,Gak Semberangan Asa Nyekrek Doank 😁

    ReplyDelete
  4. nice post gan yang ane garis bawahi sih izin gan marak bngt asal jepret tanpa permohonan izin dari pihak terkait

    ReplyDelete
  5. nice infonya gan sangat bermanfaat sekali

    ReplyDelete
  6. terimakasih gan ..ini emang penting banget dalam urusan foto mem foto .. :)

    ReplyDelete
  7. nice info gan akhirnya ane skrng bisa tau etika foto memfoto thnks :)

    ReplyDelete
  8. nambah ilmu nih gan kebetulan ane juga lagi belajar tentang jurnalis dan fotografi

    ReplyDelete
  9. WAH TERNYTA ADA ETIKANYA JUGA YAH MAS ! trimakash mas infonya sangat bermanfaat sekali

    ReplyDelete
  10. Thanks gan, sangat membantu sekali dalam nhal tersebut :)

    ReplyDelete

Pengunjung yang terhormat mohon untuk tidak menduplikat konten artikel yang sudah saya susun di atas. Mohon untuk menghargai usaha saya menyusun setiap artikel yang saya buat. Silahkan ambil referensinya, namun untuk tidak menduplikatnya.
Terima kasih :)