Pemahaman dan penjelasan lengkap metering pada kamera DSLR


Hallo sobat sobat fotografi ;)

Dalam kegiatan sobat ketika memotret pasti saat melakukan setting kamera akhirnya melihat metering exposure bukan?

Ketika kita melihat metering exposure, kita dapat memprediksi pas atau tidaknya cahaya untuk menghasilkan sebuah gambar.

Nah dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba mengupas secara lengkap pemahaman metering tersebut.

Pentingnya sebuah pencahayaan yang pas pada hasil sebuah foto ditentukan awal oleh sebuah sistem metering.

Dengan sebuah pencahayaan yang pas, hasil fotopun akan tajam dan penuh warna.

Dengan begitu, materi yang akan kita bahas pada metering antaranya pengertian metering, cara kerja metering, cara membaca metering, mode-mode metering dan Tips tepat menggunakan metering saat memotret sebuah obyek.

Langsung saja kita simak!

Pengertian Metering

Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) sudah dilengkapi sebuah sistem untuk mengukur intensitas cahaya yang masuk ke lensa, sistem tersebut adalah metering system.

Secara definisi, metering berfungsi untuk mengukur jumlah cahaya yang masuk pada lensa dari pantulan (reflective) sebuah obyek.

Ketika kita melihat gambar dalam View Finder, maka sistem metering akan mengukur tingkat cahaya dari obyek yang tujuan metering system tersebut untuk menghasilkan sebuah exposure (pencahayaan) yang pas saat proses melukis cahaya dan ditampilkan pada skala metering exposure seperti gambar di bawah.
Pemahaman lengkap metering pada kamera DSLR
Metering Exposure

Selain itu, metering system mencoba menganalisa gelap terang pada obyek tersebut untuk menentukan Kecepatan Rana (Shutter Speed), Bukaan Diafragma (Aperture) dan ISO agar hasil sebuah foto pencahayaannya tidak terlalu terang ataupun terlalu gelap.

Cara Kerja Metering

Setiap benda pasti memiliki sebuah tingkat pantulan cahaya yang berbeda-beda.
Mengapa? 
Seperti contoh!
Kita akan memotret bentangan alam (Landscape), kamera akan awal mengukur tingkatan gelap terang cahaya pada gunung, lalu ditambah dengan sungai, lalu ditambah lagi dengan biru langit dan rindang pohon menjadikan sebuah analisa gelap terang yang sangat rumit untuk metering.
Maka dari itu metering system ini telah dirancang sedemikian rupa agar metering system mampu mengatasi perbedaan gelap terang yang sangat kompleks pada sebuah obyek.

Dalam cara kerja sistemnya, metering pada kamera DSLR membagi setiap gelap terang kompleks pada setiap obyek dalam persentase 18% Grey (18% abu-abu normal) dimana persentase ini mengindikasikan hasil foto yang tidak terlalu gelap maupun terlalu terang.

Hal tersebut sangat membantu bila kita biasa melakukan pemotretan seperti biasa atau normal.

Namun, bukan berarti metering system ini telah sempurna, ada sebuah titik kelemahannya dimana metering system ini tidak dapat menyesuaikan gelap terang obyek dengan warna background yang mencolok berbeda.

Seperti contoh!
Kita khendak memotret seorang model wanita dimana backgroundnya berwarna putih, maka system metering akan lebih mengantisipasi sebuah pantulan cahaya dari background putih tersebut yang mengakibatkan memaksa wajah model akan gelap karena metering system telah mengaturnya menjadi 18% Grey overexposure (minim cahaya)
Sebaliknya, jika backgroundnya berwarna hitam, metering system akan mengarahkan pada 18% Grey overexposure menjadikan cahaya pada wajah model menjadi terang.
Cara Membaca Metering Exposure
Metering Exposure

Cara membaca metering, pasti sobat sudah mengetahui bagaimana cara membacanya.

Perhatikanlah gambar dibawah ini!
Pemahaman metering pada kamera DSLR
Data indikasi metering exposure

Pencahayaan yang pas metering exposure menujukan tepat pada bagian tengah (Correctly exposed).

Jika metering menunjukan berada di sebelah kiri maka pencahayaan yang di terima akan minim (under exposed).

Jika metering menujukan berada di bagian tengah maka pencahayaan yang diterima terlalu terang (over exposed).

Dengan mengetahui indikasi metering diatas, kita akan mengetahui hasil foto apakah akan gelap atau terang.

Mode-mode Metering System
Pemahaman lengkap metering pada kamera DSLR
Mode Metering

Setiap obyek yang akan kita foto masing-masing memiliki sebuah kondisi yang berbeda-beda.

Dengan begitu, metering system telah dirancang dengan dilengkapi beberapa mode metering dengan tujuan untuk dapat menyesuaikan keadaan cahaya pada setiap obyek agar metering system ini dapat bekerja dengan optimal dan hasil foto dengan pencahayaan yang tepat.

Berikut 3 mode metering pada kamera DSLR :

1. Matrix/Evaluative Metering
Pemahaman lengkap metering pada kamera DSLR
Mode Matrix/Evaluative

Mode Matrix/Evaluative (Matrix pada nikon dan Evaluative pada Canon) dimana cara kerjanya metering system membagi setiap sudut wilayah/zona yang ada pada View Finder, kemudian setiap zona tersebut diukur/dianalisa gelap terang cahayanya dan pada obyek yang telah difokuskan analisa gelap terang ini dianggap menjadi sebuah prioritas, ketika data exposure terkumpul maka metering system akan mengkonversikan pada skala metering exposure.

Mode ini sering biasa kita gunakan dan cocok untuk memotret disegala kondisi normal, meskipun pada sebuah keadaan yang cukup sulit, mode ini cocok untuk dipilih.

2.Centre Weighted Metering
Pemahaman lengkap metering pada kamera DSLR
Mode Centre Weighted. Memprioritaskan mengukur cahaya pada lingkaran tengah View Finder

Mode ini dimana cara kerja metering system hanya mengukur refleksi gelap terang pada area tengah View Finder saja dan mengabaikan gelap terang dari area sudut lain maupun sudut yang telah difokuskan.

Hal ini bertujuan agar obyek tetap terkontrol exposure-nya (tidak menjadi siluet) ketika cahaya background yang sangat terang.

Mode ini cocok digunakan untuk memotret obyek dalam keadaan BackLight (membelakangi cahaya) seperti memotret obyek dibelakang sinar matahari dan sebagainya.

3. Spot/Partial Metering
Mode Spot metering. memprioritaskan mengukur cahaya yang di fokuskan pada AF point yang sudah ditentukan.

Cara kerja mode ini hanya mengukur gelap terang cahaya pada obyek yang terdapat pada fokus yang sudah ditentukan dan sudut area lainnya tidak/diabaikan untuk dianalisa.

Lebih tepatnya, spot (pada kamera nikon) hanya mengukur sekitar 3-4% saja dari keseluruhan area frame dan Partial (pada kamer canon) lebih besar sekitar 10-12 % dalam mengukur cahaya pada seluruh area frame.
Lantas bagaimana caranya untuk mengatur mode metering?
Setiap kamera memiliki cara yang disematkan pada kameranya untuk mengatur mode metering, namun pada kamera DSLR kelas Pro dan SemiPro biasanya terdapat sebuah tombol dedikasi pada kamera untuk mengatur mode metering, jika kamera kelas Entry Level biasanya terdapat pada menu setting untuk mengatur mode metering.

Jika hal tersebut masih cukup bingung, cobalah untuk lihat dibuku pedoman kamera DSLR sobat masing-masing.

Tips memilih mode metering yang tepat untuk memotret 
Pemahaman lengkap metering pada kamera DSLR
  • Jika sobat akan memotret obyek dalam kondisi BackLight, gunakan mode metering Centre Weighted agar cahaya pada obyek tidak gelap atau menjadi siluet.
  • Jika sobat akan memotret sebuah dokumentasi, street photography, atau lain sebagainya dimana pencahayaan yang dominan gunakan mode Matrix/Evaluate.
  • Jika suka memotret alam liar dengan bidang pandang yang dekat, gunakan mode Spot/Partial agar pencahayaan pada obyek benar-benar pas.
  • Jika sobat akan memotret sebuah obyek dengan background putih seperti penjelasan diatas, cobalah untuk mengurangi sedikit Shutter Speed agar setidaknya pencahayaan merata pada obyek, begitupun sebaliknya.
Sekian penjelasan dari saya tentang pemahaman metering pada kamera DSLR.

Semoga bermanfaat.









Download
Pemahaman dan penjelasan lengkap metering pada kamera DSLR

0 Response to "Pemahaman dan penjelasan lengkap metering pada kamera DSLR"

Post a Comment

Pengunjung yang terhormat mohon untuk tidak menduplikat konten artikel yang sudah saya susun di atas. Mohon untuk menghargai usaha saya menyusun setiap artikel yang saya buat. Silahkan ambil referensinya, namun untuk tidak menduplikatnya.
Terima kasih :)