Lensa kamera DSLR |
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membantu dan memberi beberapa asupan kepada sobat bila sobat disini masih sedikit kebingungan ketika khendak membeli sebuah lensa.
Hmm, jika berbicara soal lensa pasti yang terbersit soal harga yang kurang bersahabat dengan saku dan fungsi yang tepat untuk kegiatan memotret sobat bukan?
Itu benar!
Lensa yang berkualitas memang berbandrol yang sangat tinggi bahkan lebih mahal dari body kameranya, that's true?
Lensa pun merupakan salah satu elemen terpenting dalam dunia fotografi, karena sebuah hasil karya foto yang berkualitas penentu utamanya adalah sebuah lensa.
Dan lensa yang tepat adalah lensa yang sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan memotret.
Maka dari itu, dasar ketika sobat khendak membeli sebuah lensa adalah tentukan kebutuhan untuk memotret obyek seperti apa.
Kebutuhan disini beragam, tergantung pada obyek dan genre fotografi yang sedang sobat geluti sekarang ini.
Jika sobat senang memotret pemandangan, ada sebuah lensa yang dikhususkan untuk memotret pemandangan sehingga menunjang kebutuhan sobat ketika memotret pemandangan.
Sama halnya seperti memotret model, hewan alam liar ataupun lain sebagainya.
Dengan begitu, sobat diperlukan untuk memahami dasar dari jenis-jenis lensa dan fungsinya terhadap kemampuan Field Of View dan rentang focal lenght yang dimiliki lensa.
Baca Paduan dasar lengkap lensa kamera jika sobat ingin lebih memahaminya lebih dalam.
Lantas bagaimana langkah yang harus di ambil ketika khendak membeli lensa?
Sederhana!Ada beberapa hal yang harus sobat perhatikan sebelum membeli lensa dan Tips jika sobat khendak membeli lensa bekas.
Namun sebelum melanjutkan, alangkah baiknya jika sobat masih awam tentang lensa untuk memahami dasar lensa yang sudah saya cantumkan link di atas agar lebih memahaminya.
Jika sudah, Langsung saja kita simak langkah berikut!
Hal-hal yang harus di perhatikan sebelum membeli lensa
Tentukan kebutuhan pemotretan
Sumber Photo : Google |
Menentukan kebutuhan sama halnya dengan menentukan tujuan dari sebuah lensa untuk tepat penggunaanya.
Jangan sampai membeli lensa sudah mahal tapi tidak bermanfaat, dan akhirnya? Lensa di simpan di Draybox lalu berjamur dan tidak terpakai.
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas sebelumnya, memilih lensa yang tepat tergantung dari kebutuhan sobat untuk memotret obyek seperti apa.
Misal, jika sobat senang memotret model, maka disini sobat memerlukan sebuah lensa yang memiliki rentang focal lenght yang yang cukup jauh antara 50mm ke atas dan bukaan F yang besar untuk menghasilkan foto bokeh.
Belilah lensa yang memiliki rentang focal lenght tersebut, karena rentang focal lenght 50mm ke atas memiliki sebuah ruang sudut ketajaman yang mulai menyempit dan ditambah dengan memiliki bukaan diafragma yang konstan sehingga bisa menghasilkan foto bokeh (latar belakang blur).
Karena setiap lensa memiliki spesifikasi rentang focal lenght yang berbeda-beda dari yang mampu mencakup sudut yang luas hingga yang mampu menangkap obyek dengan jarak yang jauh.
Nah, dalam hal tersebut sesuaikanlah kebutuhan memotret sobat dengan rentang focal lenght lensa yang dibutuhkan.
Budget
Sumber Photo : Google |
Sesuaikanlah Budget yang sobat miliki dengan harga lensa yang dapat dibeli oleh sobat, meskipun lensa tersebut untuk kelas pemula.
Yang terpenting adalah sobat memilih lensa yang tepat sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan memotret.
Body kamera apakah bermotor AF atau tidak?
Sumber Photo : Google |
Jangan sampai sobat SALAH membeli lensa, membeli lensa yang TIDAK memiliki motor AF sedangkan body kamera sobat TIDAK pula memiliki fitur motor AF.
Alhasil? Maka Autor fokus tidak dapat berfungsi.
Lensa memiliki 2 mekanisme dalam melakukan autor fokus, digerakan langsung oleh motor AF pada lensa dan digerakan oleh motor AF pada body kamera.
Maka sesuaikanlah lensa dengan body kamera dalam mekanisme focussing.
Terutama, jika kamera sobat bervendor Nikon, hal ini harus diperhatikan.
Lensa untuk body kamera Nikon yang TIDAK memiliki Motor AF di beri kode AF-S dan AF-P.
Dan lensa untuk body kamera yang MEMILIKI motor AF di beri kode AF-D.
Berbeda dengan Canon, body kamera Canon baik kelas Entry level maupun Fullframe sudah disematkan motor AF, sobat hanya menyesuaikan diameter lensa dengan ukuran sensor pada body kamera saja.
Apakah body kamera fullframe atau APS-C?
Sumber Photo : Google |
Jika misal lensa untuk berformat APS-C di pasang pada kamera fullframe, maka apa yang akan terjadi?
Maka hasil foto akan Vignatte, hal ini karena sebuah crop factor sensor fullframe yang lebih luas daripada ukuran diameter lensa APS-C tersebut.
Untuk Nikon, lensa untuk body APS-C di berikan kode DX dan body fullframe FX.
Untuk Canon, lensa untuk body APS-C diberikan kode EF-S dan body fullframe EF.
Lensa zoom atau prime?Mungkin sobat sudah tahu perbedaan dan keunggulan antara lensa zoom dan prime bukan?
Lensa zoom memang fleksibel dalam focal lenght, bahkan bisa digunakan lebih dari satu fungsi karena focal lenght yang dapat berubah-ubah atau dapat di zoom.
Namun dari segi kualitas optik, lensa zoom kalah telak dengan lensa prime.
Hanya saja, lensa prime memiliki rentang focal lenght yang konsisten atau tidak dapat di zoom/fixed.
Dalam hal ini, sobat sendiri yang menentukan sesuai pilihan hati sobat.
Jika hal di atas terpenuhi dan terencana, tinggal siap berangkat untuk ke toko kamera/lensa.
Lantas, jika membeli lensa bekas bagaimana?
Alasannya bagimana?Mungkin logisnya sederhana memang harga nya jauh lebih murah bahkan secara persentase 30-40% lebih murah dari harga barunya.
Bukan berarti, dengan membeli lensa bekas kita telah mendapatkan lensa yang terbaik dan sempurna.
Kenapa?Seperti yang sobat ketahui, sesuatu yang bekas pasti suatu keadaan dimana kualitas dan kondisi yang menurun dari barunya bahkan bisa menemukan minus/kerusakan yang bisa merugikan sobat jika kita tidak teliti.
Lantas apa yang harus kita lakukan?Nah, dalam hal tersebut yang harus kita lakukan saat membeli lensa bekas adalah meminimalkan sebuah resiko yang akan kita tanggung pada lensa bekas tersebut.
Usahakan seteliti mungkin ketika membeli lensa bekas, apalagi membeli lensa kepada orang yang belum kita kenal, kita harus secara langsung bertemu dengan orangnya dan jangan pernah mau untuk membeli lensa dengan transaksi online.
Kenapa?Sobat perlu untuk memeriksa lensa tersebut bukan?
Jika misal ada kondisi lensa yang TIDAK kita inginkan, apa yang akan sobat dapat?
Sobatlah yang rugi, uang sudah di transfer barang ada minus karena kurangnya detail yang disampaikan penjual. Syukur-syukur penjual orangnya jujur dan bertanggung jawab. Kalau tidak? Hmm..
Carilah seorang penjual lensa bekas yang bisa di ajak langsung bertemu atau syukur-syukur orang yang sudah kita kenal.
Hal ini bisa meminimalkan resiko yang TIDAK diinginkan oleh kita saat membeli lensa bekas.
Ingat kembali, tujuan kita adalah meminimalisir resiko dan mengedapankan prinsip untuk mendapatkan lensa bekas namun tetap layak untuk di pakai.
Lantas bagaimana caranya untuk memeriksa sebuah lensa bekas?Langsung saja kita simak Tips nya.
Tips untuk membeli lensa bekas
Tanyakan kelengkapan lensa
Kelengkapan lensa |
Biasanya suatu kelengkapan yang kurang, bisa menjadi celah sebagai negosiasi kepada penjual agar bisa sedikit turun lagi harga nya.
Tanyakan garansi, dan jangan lupa pula meminta garansi personal
Kartu garansi Lensa kamera |
Jika suatu surat garansi hilang, biasanya harga pun bisa berkurang.
Dan jangan lupa pula jika transaksi DEAL, mintalah garansi personal dari sang penjual, jangan takut!
Kenapa?Itu hak sobat sebagai pembeli untuk tuntutan bahwa lensa yang dijual oleh seorang penjual benar-benar layak untuk di pakai.
Jika ada suatu kondisi yang tidak sesuai dengan kesepakatan, maka garansi personal ini sangat membantu jika sobat meminta ganti rugi atas minus yang tidak disampaikan oleh penjual sebelumnya.
Garansi personal ini biasanya di jangka waktu sesuai kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Minta struk pembelian ketika penjual membeli baru lensa tersebut.
Struk pembelian lensa |
Semakin lama usia lensa, lensa bisa lebih murah lagi untuk dinegosiasi.
Bawalah laptop jika punya
Membawa laptop untuk memeriksa hasil foto yang di hasilkan oleh lensa bekas |
Wajib! (Jika punya)
Kenapa bawa laptop?
Karena sobat perlu memeriksa hasil akhir foto yang di hasilkan dari lensa tersebut.
Pasangkan lensa pada body kamera sobat dan hasil fotonya masukkan data ke laptop, lihatlah hasilnya.
Di laptop hasil dari sebuah gambar akan terlihat jelas, apakah hasil fokusnya meleset dan centering problem (pusat fokus yang tidak merata).
Periksa body lensa secara visual
Periksa body lensa secara kondisi fisik |
Hal tersebut dapat mengindikasikan usia lensa tersebut dan perlakukan seorang penjual terhadap lensanya ketika dulu ia memakainya.
Selain itu juga, jika suatu kondisi fisik body kurang baik, bisa menjadi sebuah negoisasi harga yang lebih menurun lagi.
Periksa optik lensa
Periksa optik lensa dari debu dan jamur. bisa dengan disoroti oleh senter seperti pada gambar. |
Jangan sampai sobat melewatkan pemeriksaan optik lensa.
Periksa optik lensa apakah banyak debu di dalam optik lensa atau berjamur?
Mungkin jika sedikit mikro debu tidak akan mempengaruhi hasil foto, jika lensa yang sudah berjamur meskipun sedikit akan mempengaruhi hasil foto.
Jamur pada lensa biasanya terdapat seperti noda pecah-pecah putih yang melekat pada optik bagian dalam lensa.
Perhatikan gambar di bawah!
Ilustrasi optik lensa yang sudah terkena jamur, jamur bisa lebih melebar jika tidak diambil tindakan pembersihan |
Ilustrasi optik lensa memiliki banyak debu mikro. Mengatasinya harus di bersihkan ke service center lensa |
Meskipun bisa dibersihkan, pasti keluar lagi biaya bukan?
Periksa cara kerja Auto fokus (jika lensa yang dibeli memiliki fitur auto fokus)
Tekan shutter setengah rana untuk memeriksa kerja Auto fokus. |
Apakah berjalan mulus tanpa kendala?Jika terdengar "cekat cekit", motor auto fokus lensa sudah memiliki gejala akan rusak.
Periksa ring focal lenght dan ring fokus
Ring fokus dan zoom lensa |
Cobalah memutar-mutar secara perlahan ring focal lenght dan ring fokus lensa.
Kondisi yang baik, pasti tidak ada hambatan dan berjalan mulus.
Periksa centering problemPeriksa apakah lensa tersebut bermasalah pusat fokusnya.
Cara memeriksanya adalah coba sobat memotret obyek bidang datar seperti tembok bata.
Periksa, apakah sudut kanan dan kiri memiliki fokus yang sama?Jika terjadi salah satu sudut yang tidak fokus maka lensa memiliki centering problem.
Periksa bilah diafragma
Bukaan Diafragma |
Dan periksan juga apakah terdapat oli atau bekas oli pada bilah diagfragma tersebut?Cara memeriksanya sobat bisa menggeser keatas kebawah sebuah pengungkit diafragma yang terdapat pada lensa bagian belakang secara perlahan dan perhatikan apakah bergerak bebas dan tanpa hambatan?
Dan cara kedua pasang lensa ke body kamera, atur ke Aperture Priority. Lakukan seperti hal di atas.
Prinsip Too good to be trueNah, ini adalah sebuah hal logis yang harus kita pikirkan.
Jika terdapat suatu penawaran lensa yang tidak wajar karena harga yang sangat murah, pikirkanlah akan sesuatu yang mendalanginya.
Misal, harga lensa barunya 10jt, dan di jual keadaan bekas dengan dibandrol 2jt dengan usia lensa 1 tahun, hal tersebut patut untuk dicurigai bukan?
Nah, itu Tips dari saya ketika khendak membeli sebuah lensa.
Untuk membeli lensa bekas, ikutilah Tips di atas untuk dapat meminimalisir resiko yang didapat.
Sekian, semoga membantu.
Tips lengkap untuk membeli lensa DSLR baru dan bekas
0 Response to "Tips lengkap untuk membeli lensa DSLR baru dan bekas"
Post a Comment
Pengunjung yang terhormat mohon untuk tidak menduplikat konten artikel yang sudah saya susun di atas. Mohon untuk menghargai usaha saya menyusun setiap artikel yang saya buat. Silahkan ambil referensinya, namun untuk tidak menduplikatnya.
Terima kasih :)