Sumber Photo Webneel |
Genre fotografi ini pasti tak asing lagi di telinga sobat bukan?
Sebuah genre yang banyak diminati oleh fotografer baik amatiran maupun profesional.
Foto model atau istilah resmi fotografi “ Modelling Photography” adalah genre fotografi dimana obyek utama dalam sebuah foto yakni obyek yang menonjolkan suatu karakter dan mengandung pesan yang disampaikan melalui sarana sebuah perasaan suasana hati obyek tersebut.
Obyek tersebut antara lain manusia dan hewan.
Mungkin kebanyakan mengira foto model adalah obyek perempuan yang cantik dan seksi dengan tubuh yang menawan.
Padahal obyek seperti bayi, laki-laki,kakek-kakek bisa dijadikan sebuah model bahkan sapi atau kambing sekalipun.
Namun hal di atas adalah sebuah kebenaran kaidah yang mendasar dalam genre Modelling Photography tersebut.
Foto modelling memang sebuah genre fotografi yang sangat rumit baik secara ide, persiapan dan eksekusi foto.
Namun antara ide, persiapan dan eksekusi foto model harus sesuai dengan kekuatan harmoni yang menjalan, maka hasil foto model memiliki kesan bercerita.
Dalam genre fotografi ini, mungkin saya akan membagikan 4 tahap utama penjelasan untuk memotret model.
Keempat tersebut antara lain :
1. Ide eksekusi foto
Ide adalah dasar untuk untuk memulai foto model.
Dengan mengalirkan ide yang akan di sajikan secara nyata dalam sebuah foto menjadikan proses hunting foto model terencana dan terarah.
Dalam ide foto model terbagi 2 yang mendasar dalam sebuah pemikiran imajinasi seorang fotografer.
Kedua tersebut adalah :
1. Tentukan tema
Tema adalah gagasan pokok dalam sebuah foto model dimana foto dapat mengandung sebuah cerita dan pesan yang disampaikan.
Banyak sebuah tema yang dapat ditentukan oleh seorang fotografer untuk menciptakan karya foto yang mampu bercerita dan mengandung pesan yang di sampaikan.
Karena setiap tema memiliki karakter dan emosional tersendiri yang dapat tersinyalir oleh penglihat foto.
2. Tentukan konsep
Konsep adalah sebuah pemikiran abstraksi dari ide atau gambaran mental seorang fotografer yang kemudian dinyatakan dalam sebuah foto.
Konsep berawal dari sebuah ide pemikiran yang dialirkan menjadi sebuah rencana yang kemudian dinyatakan dalam sebuah foto.
Dengan menentukan konsep, segala persiapan dan eksekusi foto akan terarah sesuai rencana.2. Persiapan ekseskusi foto
Dalam persiapan eksekusi foto model, ada 7 tahap yang harus diperhatikan untuk mendasari yang sesuai dengan Tema dan Konsep diatas.
Ketujuh tersebut antara lain :
1. Seorang ModelYa, tanpa seorang model konsep tersebut tidak akan terwujud bukan?
Carilah seorang model yang memiliki mimik wajah yang mampu berekspresi sesuai dengan konsep yang telah dibuat dan memiliki daya pikat yang menarik.
Jangan terlalu mencari seorang model yang cantik dan sexy, bila tidak mampu membawa konsep tersebut apakah bisa menghasilkan foto yang bagus? Belum tentu bukan.
Memang alangkah baiknya sebagai acuan dasarnya dalam mencari seorang model yang mampu membawa konsep tersebut dan memiliki pengalaman yang kuat dalam modelling.
2. Kostum
Kostum Casual Sexy |
Kostum Vintage |
Kostum Glamour Dress |
Kostum Hijab |
Kostum ini sangat penting untuk menentukan karakter dari model yang mengenakannya dan Posing yang tepat sesuai pesan yang akan disampaikan pada konsep yang sudah dibuat.
Memilih kostum bisa bekerja sama dengan designer costum yang memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam menentukan sebuah karakter dari sebuah kostum tersebut.
3. Tentukan lokasi pemotretan
Gedung Tua cocok konsep berkarakter jiwa pemberontak |
Taman Bunga cocok konsep berkarakter jiwa yang anggun |
Villa cocok untuk konsep berkostum casual sexy |
Daerah pedesaan cocok untuk konsep berkarakter yang sederhana |
Pesisir Pantai cocok untuk konsep berkarakter kostum sexy bikini |
Pohon Beringin Cocok untuk berkonsep imajinasi dengan kostum dress |
Rumah yang tertinggal cocok berkonsep horor atau karakter jiwa pemberontak |
Coba sobat perhatikan, apakah lokasi desa dan perkotaan memiliki karakter yang sama?
Tidak bukan?Nah dalam hal tersebut sesuaikan lokasi yang tepat atau minimalnya cocok dengan konsep yang sudah dibuat sebelumnya.
4. PropertiProperti adalah barang-barang pendukung dalam konsep yang bertujuan untuk menguatkan kesan dan emosional dalam sebuah foto agar lebih dramatis dan terjiwai.
Properti ini sebagai alat pendukung yang dapat menambah nilai lebih dalam foto.
Carilah properti yang secocok mungkin dengan karakter properti yang pas dengan konsep yang sudah dibuat.
5. Make-Up dan Hairdressing (tatanan rambut)
HairDressing |
Make-Up Artist |
Bisa bekerja sama dengan MUA (Make-Up Artist) dan Hairdresser yang cekatan dalam menata rambut model agar masuk dengan karakter si model tersebut.
Make-Up dan tatanan rambut model sangat membantu dalam menguatkan karakter seorang model yang sesuai dengan konsep.
Setiap Make-Up dan tatanan rambut memiliki karakter yang dapat di tonjolkan dalam menggambarkan sebuah sifat model tersebut.
6. Waktu pemotretan
Disarankan waktu pemotretan model jangan mengambil waktu pada siang terik matahari.
Karena pada waktu siang terik pencahayaan tidak akan merata pada wajah model tersebut.
Ambillah waktu pagi hari menjelang siang hari dan sore hari sesudah siang hari.
Atau lebih baik ambillah waktu sunset, karena sunset memiliki kesan yang sangat kuat untuk bisa diasumsikan kedalam konsep yang sudah dibuat tersebut.
7. Pencahayaan tambahan
Pencahayaan tambahan ini membantu untuk meratakan cahaya yang tersorot pada seorang model.
Pencahayaan bisa dilakukan dengan Flash external atau reflektor (pemantul cahaya).
3. Eksekusi foto
Ekseskusi foto dapat dimulai bila persiapan diatas sudah terpenuhi.
Jika sudah terpenuhi mulailah untuk melakukan langkah-langkah dibawah.
Langkah-langkah untuk memulai eksekusi foto antara lain :
1. Tentukan Pose model
Pose Model |
Pose tersebut meliputi :
- Arah tubuh adalah awal mudah menentukan pose yang tepat sesuai dengan karakter kostum yang dikenakan.
Arah tubuh |
- Gestur/gerakan atau lekukan tubuh yang menonjolkan karakter model tersebut.
Lekukan tubuh |
- Tatanan tangan model dengan tatanan menaruh kedua tangan yang cocok dan nyaman sesuai dengan karakter model tersebut.
Tatanan tangan |
- Arah pandangan dimana model mengarahkan pandangan sesuai dengan perasaan yang dirasakan model tersebut.
Arah pandangan |
2. Tentukan ekspresi wajah model
Ekspresi menonjolkan suasan hati seorang model |
Dengan ekspresi yang sesuai dengan konsep bisa lebih menguatkan emosional dalam foto dan mengandung pesan dari perasaan tersebut.
Apakah ekspresinya sedang gelisah, sedih, senang, menggoda atau lain sebagainya bisa diekspresikan dalam mimik wajahnya.
3. Melibatkan pose dengan properti
Model melibatkan pose dengan biola |
Model melibatkan pose dengan payung |
Tujuan melibatkan pose dengan properti sendiri adalah untuk lebih mengharmonikan perasaan yang diekpresikan oleh seorang model dengan properti yang ada sesuai konsep.
Jika misal properti sebuah payung, berpose lah dengan payung tersebut tanpa menghalangi wajahnya dengan nuansa suasana hatinya yang diekspresikan dalam mimik wajah.
4. Harmonikan pose dengan lokasi/background pemotretan
©Edy Photography |
Jika misal lokasi pemotretan dari sebuah jembatan, berposelah seolah-olah sedang menikmati di jembatan tersebut dengan tatanan tangan memegang tali jembatan.
5. Tentukan arah pencahayaan
Ilustrasi sorot pencahayaan |
6. Tentukan sudut pandang “angle”
Statistik sudut pandang |
Sudut pandang ini berperan penting untuk menentukan pengambilan komposisi dalam foto dan menambah kesan dramatis.
Untuk mempelajari lebih lengkap tentang sudut pandang, bisa Klik Disini.
7. Tentukan pengambilan gambar (Type Of Shot)
Ilustrasi pengambilan gambar |
Setiap pengambilan gambar yang ditentukan akan menentukankan kesan dan komposisi antara obyek dan lingkungan sekitar.
Untuk mempelajari Type Of Shot secara lengkap, bisa Klik Disini.
4. Akhir eksekusi foto
Akhir eksekusi foto dimana konsep sudah didapat dalam berupa foto.
Dalam akhir eksekusi, perhatikanlah 2 hal di bawah ini :
1. Analisa dan koreksi hasil pemotretan
Coba untuk mencari sebuah kekurangan dalam sebuah foto yang telah diambil.
Apakah model posenya kurang lepas?
Apakah ekspresinya masih sedikit kaku?
Apakah foto sudah sesuai dengan konsep yang diinginkan?
Atau kurangnya harmoni antara model dan lokasi sehingga foto kurang bercerita?
Semuanya perlu dikoreksi sebelum mengakhiri pemotretan.
Jika hal itu terjadi, cobalah untuk mengulanginya lagi.
2. Olah Digital
Olah Digital |
Olah digital berperan penting untuk mengolah foto yang masih memiliki kekurangan dan sedikit perbaikan atau penambahan sesuatu agar foto lebih dramatis lagi ketika tidak bisa diperbaiki saat proses eksekusi foto.
Dengan masuk olah digital, tone warna dan skin tone dapat diatur untuk lebih menyesuaikan pada porsi pemotretan sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.
Namun jangan terlalu berlebihan dalam mengatur tone warna pada foto model. Perhatikan gambar di bawah contoh hasil editing :
Warna yang natural adalah hasil foto yang sangat menawan dalam sebuah foto model.
Kesimpulan :Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa dalam membuat sebuah konsep foto model harus saling kesesuaian dan keselarasan dari setiap elemen-elemen konsep tersebut dengan saling menyatukan kesamaan karakter setiap elemen yang sejalan sehingga hasil foto model dapat bercerita.
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan dan kurangnya penjelasan dalam penulisan.
Semoga bermanfaat ;)
4 langkah dasar lengkap foto model
wah nice info gan, ane jd nambah wawasan nih. thx ya
ReplyDeleteSemoga bermanfaat gan :)
DeleteWah nice info gan (y), bagus nih buat ane bilang ke temen ane yg suka fotogtafer (y)
ReplyDeletewaaahhh jadi pingin coba latihan potret nih, nice info nih artikel di blog ini..
ReplyDeleteMenarik nih cuma ga pnya kameranya :(....
ReplyDeletewah menambah wawasan gan :) nice
ReplyDeletewah keren gan, thanks buat infonya.. ane memang lagi belajar foto..hehe
ReplyDeleteGood Luck gan (y) :)
Deletewah thanks nih infonya, ane juga lagi belajar menjadi photografer hehe
ReplyDeletegood luck gan (y)
Delete