Pemahaman dan penjelasan segitiga eksposure

Memahami tentang segitiga exposure.

Hallo sobat-sobat fotografi ;) 

Di kesempatan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan kepada sobat setia saya :D yang baru belajar di dunia fotografi.

Mungkin pemahaman “Segitiga Exposure” ini bagi yang baru belajar fotografi agak asing ya bahkan sama sekali belum mengenalinya kan?.

Segitiga Exposure sangat penting dalam fotografi, dimana pemahaman ini akan menentukan cahaya untuk menghasil foto yang tajam dan penuh warna.

Dari pemahaman “Segitiga Exposure” juga seorang fotografer mengalirkan kreatifitasnya dalam fotografi.

Segitiga Exposure atau ada juga yang menyebutnya Segitiga Fotografi adalah perpaduan diantara 3 elemen penting, bertujuan untuk menentukan cahaya yang akan di terima oleh sensor kemudian di proses menjadi sebuah gambar/foto.

Ketiga elemen tersebut adalah :

• Shutter speed 

• Aperture

• ISO

Ketiga tersebut tidak akan terpisahkan satupun dalam sistematis pembuatan gambar/foto oleh kamera. Jika salah satu diantaranya tidak ada, apakah bisa menghasilkan sebuah foto? Impossible kan.

Fotografi adalah seni melukis cahaya.

Dengan adanya foto karena adanya cahaya. Sensor melukis dengan cahaya untuk menjadikan sebuah foto, karena cahaya adalah bahan utama dalam pembuatan foto oleh sensor.

Nah dari ketiga elemen tersebut sangat penting untuk menentukan cahaya yang di butuhkan sensor.

Dalam pemahaman “Segitiga Exposure”, ada sebuah perumpamaan yang bisa membuat sobat lebih memahaminya, simak baik-baik ya sobat.

Pemahaman “Segitiga Exposure” kita ibaratkan pemahaman “Kran air yang masuk ke ember”.

Shutter speed=lamanya air mengalir ke ember 

Aperture= besar kecilnya kran terbuka

ISO=dorongan air dari PDAM.
Cahaya=air
Sensor kamera=ember

Penjelasan :

Ketika tutup kran diputar (Aperture), otomatis dorongan air akan keluar dari kran (ISO), untuk memenuhi ember (Sensor Kamera) dengan air (Cahaya) dan berapa lama air akan memenuhi ember (Shutter Speed)?

Dari penjelasan tentang “Segitiga Exposure” di atas, bahwa untuk memenuhi ember dengan air ada 3 cara tentunya kan?

Mengutamakan ISO

•  Pertama apakah lebih mengutamakan dorongan air dari PDAM (ISO), yang tentunya tutup kran harus agak menutup (Aperture) dan air yang masuk ke ember akan mengalir cepat (Shutter Speed). 

Mengutamakan Aperture 

• Kedua apakah lebih mengutamakan dengan bukaan tutup kran yang besar (Aperture), yang tentunya dorongan air PDAM (ISO) harus dikurangi dan air yang mengalir ke ember akan cepat (Shutter Speed).

Mengutamakan Shutter Speed

• Ketiga apakah lebih mengutamakan lamanya air mengalir ke ember (Shutter Speed) dengan sedikit menutup tutup kran (Aperture) dan mengurangi dorongan air dari PDAM (ISO).

Nah kurang lebih seperti itu sobat cara kerja “Segitiga Exposure” tersebut, yang tujuan utamanya adalah untuk menentukan cahaya yang akan di terima oleh sensor kamera untuk di proses menjadi sebuah gambar/foto.

Dalam pemahaman “Segitiga Exposure” juga seorang fotografer memiliki tujuan untuk menghasilkan fotonya. Untuk lebih lengkapnya simak penjelasan berikut :

Dari ketiga elemen (Shutter Speed, Aperture dan ISO) tersebut bila fotografer mensetting salah satu darinya pasti memiliki tujuan untuk mendapat foto yang di inginkannya.

Perhatikan baik- baik settingan "segitiga exposure" ini agar sobat bisa berkreatifitas dalam pemahaman ini.

• Settingan ISO :

ISO berfungsi untuk mengukur nilai sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya.

Dalam nilai tersebut jika di set kedalam nilai besar, sensor kamera akan lebih sensitif terhadap cahaya yang minim namun kekurangan nya adalah banyaknya noise yang dapat menurunkan kualitas foto tersebut. 

Fotografer biasanya lebih mengutamakan nilai ISO yang sekecil mungkin untuk antisipasi banyaknya noise. Untuk lebih memahami tentang ISO baca Disini.

• Settingan Aperture :

Aperture berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke sensor.

Dalam bukaan aperture yang besar dan kecil, sangat berpengaruh pada ruang ketajaman atau Depth Of Field dan keadaan cahaya minim (lowlight).

Jika bukaan Aperture lebar maka ruang ketajaman akan semakin menyempit dan hal ini biasa di bilang dalam “Foto bokeh”, dan jika bukaan Aperture kecil maka ruang ketajaman semakin lebar dan panjang settingan ini cocok untuk memotret “Foto Landscape”.

Untuk lebih memahami tentang aperture Klik Disini. Dan untuk memahami lebih dalam Depth Of Field, klik Memahami konsep Depth Of Field.

• Settingan Shutter Speed :

Shutter speed berfungsi untuk mengatur rentang waktu shutter terbuka dengan tujuan berapa lama sensor dapat menerima cahaya.

Jika rentang waktu shutter speed cepat, sensor kamera pun menerima cahaya/melihat obyek sebentar/sekejap.

Rentang waktu ini sangat cocok untuk memotret obyek yang bergerak untuk di bekukan (Sport), gunakanlah shutter speed setinggi mungkin dengan menyesuaikan gerakan dari obyek tersebut.

Jika rentang waktu shutter lambat,sensor kamera akan menerima cahaya yang cukup lama.

Rentang waktu ini membuat obyek yang bergerak kabur.

Namun dengan gerakan kabur tersebut bisa dijadikan sebuah seni fotografi dengan ide kreatifitas sobat.

Untuk lebih memahami tentang Shutter speed Klik Disini dan untuk mencari Inspirasi teknik fotografi dengan shutter speed lambat klik  5 genre fotografi unik dengan menggunakan shutter speed lambat.

Jika sobat sudah memahami tentang fungsi dari tiap-tiap elemen tersebut, sobat tinggal berkreasi dengan pemahaman di atas.

Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan dan kekurangan penyampaian dari Admin. Semoga bermanfaat ;) 

 

Pemahaman dan penjelasan segitiga eksposure

Tweet